Kesalahan Umum Saat Mencetak Barcode dan Cara Menghindarinya

Kesalahan umum dalam mencetak barcode bisa menyebabkan barcode tidak terbaca oleh scanner, memperlambat proses kerja, bahkan menimbulkan kesalahan input data. Ini adalah masalah serius bagi usaha retail, logistik, apotek, dan manufaktur yang mengandalkan akurasi barcode dalam pelacakan produk.
Namun tenang—kesalahan ini bisa dicegah jika Anda tahu penyebabnya sejak awal.
1. Menggunakan Printer yang Tidak Sesuai
Banyak pengguna menggunakan printer thermal biasa atau printer inkjet untuk mencetak barcode. Ini akan menghasilkan barcode yang:
-
Tidak tahan lama
-
Pudar saat terkena panas atau gesekan
-
Tidak memiliki ketebalan garis yang konsisten
Solusi: Gunakan printer barcode thermal transfer (seperti Zebra, TSC, Argox) yang didesain khusus untuk mencetak barcode presisi dan tajam.
2. Salah Pilih Ribbon dan Label
Ribbon dan label yang tidak cocok bisa menghasilkan cetakan:
-
Terlalu tebal atau terlalu tipis
-
Tidak melekat sempurna
-
Pudar atau tidak tahan air
| Jenis Label | Ribbon yang Cocok |
|---|---|
| Art Paper | Wax / Wax-Resin |
| Synthetic | Resin / Wax-Resin |
| Thermal | Tanpa ribbon |
Solusi: Pastikan label dan ribbon cocok. Gunakan wax untuk indoor, resin untuk tahan air dan bahan sintetis.
3. Resolusi Printer Tidak Mencukupi
Printer dengan resolusi rendah (152–203 dpi) tidak cocok untuk barcode kecil atau dengan banyak digit. Barcode bisa:
-
Terlalu rapat
-
Tidak terbaca
-
Patah-patah
Solusi: Gunakan printer dengan resolusi minimal 300 dpi untuk cetak barcode kecil atau 2D (seperti QR code).
4. Tidak Mengatur Ukuran dan Margin Barcode
Barcode yang dicetak terlalu kecil, terlalu dekat dengan tepi label, atau tanpa quiet zone (area kosong di sekitar barcode) akan sulit dipindai.
Solusi:
-
Sisakan area kosong minimal 2–3 mm di sekeliling barcode
-
Gunakan ukuran minimum barcode sesuai standar (misal EAN13 minimal 80%)
5. Desain File Tidak Standar
Menggunakan desain barcode dari gambar JPEG atau screenshot sering menghasilkan hasil buruk karena:
-
Tidak skalabel
-
Terkompresi
-
Tidak presisi
Solusi: Gunakan software pembuat barcode seperti:
-
Bartender
-
NiceLabel
-
Zebra Designer
-
Labeljoy
Atau buat langsung dari aplikasi kasir POS yang mendukung cetak barcode.
6. Printer Tidak Dirawat Rutin
Printhead kotor menghasilkan cetakan belang, tidak rata, dan cepat panas. Ini juga menyebabkan label cepat rusak atau menempel di roller.
Solusi:
-
Bersihkan printhead setiap 2 minggu
-
Gunakan kertas dan ribbon berkualitas
-
Hindari lingkungan berdebu
7. Tidak Melakukan Verifikasi Barcode
Tanpa uji coba atau pemindaian sebelum produksi, Anda tidak tahu apakah barcode benar-benar bisa terbaca scanner.
Solusi:
-
Scan barcode setelah cetak untuk verifikasi
-
Gunakan perangkat barcode verifier jika produksi massal
-
Hindari rotasi / miring yang terlalu ekstrem saat cetak
Kesimpulan
Kesalahan cetak barcode bisa dihindari dengan langkah sederhana seperti memilih printer dan bahan yang tepat, memperhatikan ukuran barcode, dan rutin melakukan pengecekan hasil cetak.
Di Kiosbarcode, kami menyediakan printer barcode, label, ribbon, dan software yang telah diuji untuk mencetak barcode secara akurat dan tahan lama. Tim kami juga siap bantu setting dan pelatihan agar Anda bisa mencetak barcode tanpa kendala.
Contact us
Link Sosmed Kami :
https://www.instagram.com/kiosbarcode/
https://www.youtube.com/@KiosBarcode
Alamat kami:
Jalan Lingkar Utara Ruko Smart Market Telaga Mas Blok E07 Duta Harapan, RT.001/RW.011, Harapan Baru, Kec. Bekasi Utara, Kota Bks, Jawa Barat 17123
Telepon/SMS/WhatsApp:
081369101014
081259417200
Terima kasih telah menjadikan kami sebagai mitra Anda dalam menghadirkan solusi kiosbarcode yang handal dan andal. Kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada Anda

