Wednesday, August 13th 2025.Azzam Khairan

Dari Gudang ke Pintu: Peran Vital WMS dan TMS dalam SCM

Memastikan Aliran Produk yang Mulus: Gudang dan Logistik

Manajemen gudang yakni WMS dan TMS yaitu manajemen transportasi adalah dua modul fungsional dalam SCM yang secara langsung mengelola pergerakan fisik barang. Tanpa keduanya, sebuah perusahaan tidak dapat mengoptimalkan efisiensi operasional atau memenuhi janji pengiriman kepada pelanggan.

WMS dan TMS

1. WMS: Mengatur Operasi di Dalam Gudang

Sistem WMS adalah otak di balik semua aktivitas yang terjadi di dalam gudang atau pusat distribusi. Fungsinya jauh melampaui sekadar penyimpanan barang. WMS mengotomatisasi dan mengoptimalkan berbagai proses, mulai dari saat barang datang hingga saat barang siap dikirim. Beberapa fungsi utama WMS adalah:

  • Penerimaan Barang (Receiving): WMS mencatat setiap barang yang tiba, memverifikasi kuantitasnya, dan secara otomatis memperbarui inventaris.
  • Penempatan Barang (Putaway): Setelah diterima, WMS menentukan lokasi penyimpanan yang paling efisien untuk setiap barang. Sistem ini seringkali menggunakan algoritma untuk menempatkan produk yang paling sering diambil di lokasi yang mudah dijangkau.
  • Pengambilan Barang (Picking): Saat ada pesanan, WMS mengarahkan staf gudang untuk mengambil barang dengan rute yang paling efisien. Ini bisa berupa batch picking (mengambil beberapa pesanan sekaligus) atau zone picking (mengambil barang di zona tertentu).
  • Pengemasan dan Pengiriman (Packing and Shipping): WMS membantu mengemas pesanan dengan benar dan mencetak label pengiriman yang sesuai.

2. TMS: Mengelola Perjalanan di Luar Gudang

Sedangkan TMS mengelola semua aspek pergerakan barang dari gudang hingga tujuan akhir. Sistem ini bertugas membuat keputusan strategis dan operasional untuk pengiriman barang. TMS membantu perusahaan dalam:

  • Perencanaan Rute: TMS menggunakan algoritma canggih untuk menentukan rute pengiriman yang paling optimal, mempertimbangkan faktor-faktor seperti jarak, biaya bahan bakar, kondisi lalu lintas, dan jendela waktu pengiriman.
  • Manajemen Armada dan Carrier: TMS memantau armada kendaraan perusahaan atau memilih carrier pihak ketiga yang paling efisien dan terjangkau untuk setiap pengiriman.
  • Pelacakan Pengiriman (Tracking): Dengan integrasi GPS dan teknologi lainnya, TMS memungkinkan perusahaan dan pelanggan untuk melacak status pengiriman secara real-time.
  • Audit dan Pembayaran Freight: TMS mengotomatisasi proses verifikasi tagihan dari penyedia jasa logistik, memastikan tagihan tersebut akurat.

Interaksi dan Sinergi: WMS dan TMS Bekerja Sama

WMS dan TMS tidak bekerja secara terpisah. Mereka terintegrasi erat untuk menciptakan aliran produk yang mulus. WMS menyiapkan pesanan dan mengirimkan data ke TMS. Lalu, TMS menggunakan data tersebut untuk merencanakan rute pengiriman, menjadwalkan truk, dan memberikan informasi pelacakan. Sinergi ini memastikan bahwa barang yang sudah disiapkan di gudang bisa langsung dijemput dan dikirim dengan efisien.

Kesimpulan

Pada akhirnya, WMS dan TMS adalah dua pilar penting yang menggerakkan SCM. WMS mengoptimalkan operasi internal gudang, sementara TMS mengelola kompleksitas logistik pengiriman. Dengan mengintegrasikan kedua sistem ini, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya operasional, dan, yang paling penting, memenuhi harapan pelanggan dengan pengiriman yang cepat dan akurat.

Rp 1.750.000
Rp 75.000
Rp 3.900.000
Rp 12.500.000
Rp 2.500.000
Mesin Kasir Aster (Paket D)

3%

Rp 11.700.000 12.000.000