Mengenal Simbol Barcode dan Artinya
Barcode bukan hanya sekadar garis-garis hitam dan putih. Di baliknya, terdapat simbol-simbol unik yang masing-masing memiliki fungsi dan arti penting dalam sistem identifikasi otomatis. Artikel ini akan membahas simbol-simbol barcode paling umum dan maknanya, yang wajib dipahami oleh pelaku usaha retail, distributor, dan pengguna teknologi barcode lainnya.
1. Simbol 1D (Linear Barcode)
Simbol barcode 1D adalah bentuk paling umum dan sering ditemukan di berbagai produk retail.
Contoh Simbol 1D:
-
UPC-A: Digunakan di produk retail Amerika Utara. Mengandung 12 digit numerik.
-
EAN-13: Versi internasional dari UPC, dengan 13 digit angka.
-
Code 128: Digunakan dalam logistik dan pelacakan, bisa menyimpan angka, huruf, dan simbol.
Arti Simbol 1D:
Simbol 1D menyimpan informasi dasar seperti kode produk, negara asal, dan pabrikan. Scanner membaca garis dan spasi untuk mengidentifikasi data.
2. Simbol 2D (Two-Dimensional Barcode)
Simbol 2D dapat menyimpan data jauh lebih banyak dibanding 1D karena memanfaatkan dimensi horizontal dan vertikal.
Contoh Simbol 2D:
-
QR Code: Paling populer, digunakan di iklan, pembayaran digital, dan tiket elektronik.
-
Data Matrix: Umumnya digunakan di industri manufaktur untuk pelacakan komponen kecil.
-
PDF417: Cocok untuk menyimpan data besar seperti identitas, boarding pass, dll.
Arti Simbol 2D:
Simbol ini menyimpan data lebih kompleks seperti URL, data terenkripsi, bahkan informasi pribadi. Scanner khusus 2D diperlukan untuk membacanya.
3. Simbol Tambahan (Add-On)
Beberapa barcode, seperti EAN-13, memiliki tambahan simbol kecil di samping barcode utama.
Contoh Add-On:
-
EAN-2 dan EAN-5: Tambahan dua atau lima digit yang digunakan untuk menandai edisi atau harga produk, biasanya pada majalah atau buku.
Fungsinya:
Memungkinkan sistem kasir atau inventaris untuk membedakan variasi produk yang tampak serupa.
4. Simbol Quiet Zone (Area Kosong)
Merupakan ruang putih di sekitar barcode yang tidak memiliki garis atau tanda.
Fungsinya:
Quiet zone memberi “ruang napas” agar scanner bisa mendeteksi awal dan akhir barcode dengan benar.
5. Start dan Stop Pattern
Setiap barcode memiliki pola awalan (start) dan akhiran (stop) khusus.
Fungsinya:
Start dan stop pattern membantu pemindai mengetahui dari mana harus mulai dan mengakhiri pembacaan barcode, sehingga data dibaca dengan akurat.
6. Check Digit (Angka Verifikasi)
Check digit adalah angka terakhir dari barcode, hasil perhitungan matematis dari digit sebelumnya.
Fungsinya:
Digunakan untuk memverifikasi apakah barcode telah terbaca dengan benar. Jika salah satu angka salah ketik, sistem bisa mendeteksi kesalahan.
Kesimpulan
Memahami simbol-simbol pada barcode membantu kita mengoptimalkan penggunaannya dalam berbagai sektor, mulai dari retail, logistik, hingga industri manufaktur. Dengan membaca makna di balik setiap simbol, Anda dapat meningkatkan efisiensi operasional dan akurasi data di bisnis Anda.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Apa perbedaan simbol barcode 1D dan 2D?
Barcode 1D berbentuk garis-garis horizontal, sedangkan 2D berbentuk kotak atau pola yang menyimpan data secara horizontal dan vertikal.
2. Mengapa barcode butuh quiet zone?
Tanpa quiet zone, scanner tidak dapat membedakan mana awal dan akhir barcode, sehingga pembacaan bisa gagal.
3. Apa fungsi check digit dalam barcode?
Untuk memastikan data barcode terbaca dengan benar dan mencegah kesalahan input.
Contact us
Link Sosmed Kami :
https://www.instagram.com/kiosbarcode/
https://www.youtube.com/@KiosBarcode
Alamat kami:
Jalan Lingkar Utara Ruko Smart Market Telaga Mas Blok E07 Duta Harapan, RT.001/RW.011, Harapan Baru, Kec. Bekasi Utara, Kota Bks, Jawa Barat 17123
Telepon/SMS/WhatsApp:
081369101014
081259417200
Terima kasih telah menjadikan kami sebagai mitra Anda dalam menghadirkan solusi kiosbarcode yang handal dan andal. Kami juga berkomitmen untuk selalu memberikan pelayanan terbaik kepada Anda
